Terbit! Dilarang Stop!

Thursday, 29 November 2012

DILARANG STOP!

Cover Buku Dilarang Stop!

Penulis: Arinda Sari, Andik Chefasa, Nuning Suratmi,dkk.
Desain Sampul: Akbar Bisul
Pemerhati Aksara: Artha Amalia

Penerbit: 27 Aksara
Harga: Rp.39.000,- (belum ongkir)

Kalimat demi kalimat Adin menusuk hatiku. Kata-kata itu membangunkanku dari kesedihan berkepanjangan atas kematian Bapak serta meredam dendam pada Dirga. Aku tiba-tiba merasa malu karena sempat menyesali takdir Tuhan.

Bapak, aku telah memutuskan untuk terus melangkah. Aku yakin Tuhan punya rencana lain di ujung jalan itu. Aku tidak akan bisa melupakan perihnya kehilanganmu. Tapi aku tak mau diam meratapi kesedihan. Aku akan bergerak, menorehkan prestasi yang membanggakan. Akan kuganti sakitmu dengan senyuman. (Penggalan Cerita Dilarang Stop!)

Buku ini sudah bisa dipesan di 27 Aksara atau sms ke 0812 73 207 828 dengan FORMAT: DLS_Jumlah Buku/Paket_Nama_ Alamat Lengkap_No.HP

Harga Khusus:
Pre-Order: Rp. 35.000,- (belum ongkir)
Kontributor: Rp. 31.200,- (belum ongkir)

Hanya berlaku sampai tanggal 8 Desember 2012
Pengiriman insyaallah serentak tanggal 14 Desember 2012

Ongkir:
Sumsel: Rp. 15.000,-
Luar Sumsel: Rp. 20.000,-

Terbit! Dua Itu Satu


DUA ITU SATU

(Kumpulan Puisi dan Cerita Mini)


 
 
Penulis:
Achmad Arifin *Alfahm *Annisa Ramadona *Apriany *Bondan Al-Bakasiy *Carhta Wijaya *Chika Chan *Dian Lesmana Putra *Dista Kurnia *Dunar Rizky *Green_pens *Lukni Maulana *Mawar Rovita Sari *Merice Syahidah *Novit Ranti *Ocha Thalib *Ria Hidayah *Rita Damayanti Sipayung *Tatik Yonnah *Titikeke *Tomy M Saragih
Desain Sampul: Akbar Bisul
Editor: Artha Amalia
ISBN:978-602-18312-4-3
Penerbit: 27 Aksara
Harga: Rp.30.000,- (Belum Ongkir)

Sinopsis:
Mataku tiba-tiba saja menangkap senyum yang kukenal, mengabadi di lembar kanvas yang masih terbuka lebar. Hatiku makin terluka. Kanvasku masih berupa sketsa, tapi Jaka telah lebih dulu melukiskan Rani dengan sempurna. Aku disalip lagi oleh saudara kembarku sendiri. (Dua Itu Satu, Annisa Ramadona)

Linangan air mata mengalir. Aku menyesal. Ternyata, seminggu setelah kejadian di tepi sungai, Fanny masuk rumah sakit. Dengan penuh rasa bersalah, kubuka kotak yang berisi tasbih dengan ukiran kalimat asma Allah. Aku terdiam, bersama deraian air mata penyesalan. (Cahaya Terang, Fanny, Apriany)

Api semakin membesar. Sepintas kulihat sesosok tubuh bergerak-gerak diselimuti api yang makin berkobar. Terdengar suara parau dari dalam mobil memanggil-manggil namaku. Suara itu perlahan menghilang, berganti riuhnya gemeretak api yang membakar dan suara orang-orang di sekitar lokasi yang berteriak panik. (Elegi Cinta Ratna, Ocha Thalib)

Buku ini sudah bisa dipesan di 27 Aksara atau sms ke 0812 73 207 828 dengan FORMAT: 21_Jumlah Buku/Paket_Nama_ Alamat Lengkap_No.HP
 
◄ Design by Pocket